Airway Management atau Pengelolaan jalan nafas ini sangat penting diketahui oleh petugas kesehatan karena teman juga tahu bahwa pernafasan itu adalah proses terjadinya pertukaran gas 02 dengan C02 dalam tubuh khususnya di paru-paru, jika terlambat dan tidak sesuai dalam penanganannya maka akan fatal akibatnya.
sebelum saya menjelaskan manajemen jalan nafas saya akan sedikit review terlebih dahulu tentang anatomi jalan nafas :
Saluran Pernafasan Atas : Hidung - Faring - Laring - Trachea
Saluran pernafasan bawah : Bronkus - Bronkiolus - Alveoli - Paru -paru
Yang harus diingat bahwa saluran pernafasan atau jalan nafas itu mulai dari
Saluran Hidung - Faring - Laring - Trachea - Bronkus
jalan nafas tersebut tidak boleh tersumbat oleh apapun karena itu adalah jalan satu-satunya Oksigen ( 02 ) bisa masuk ke paru - paru untuk melakukan pertukaran gas .
Sumbatan di bagi 2 berdasarkan luasnya :
- Sumbatan Parsial = Sumbatan jalan nafas yang masih ada celah (belum mentupi semua saluran) terdengar suara mengik
- Sumbatan Total = Sumbatan yang sudah menutupi saluran jalan nafas . tandanya tidak ada hembusan nafas tidak dan terdengar sura nafas
ini terjadi bila tersumbat oleh makanan atau benda seperti baso , kelereng uang dll
Sumbatan di bagi 3 berdasarkan suaranya :
- Gurgling = suara seperti kumur - kumur , adanya cairan seperti darah atau air ludah
- Snoring = suara ngorok adanya sumbatan , biasanya pangkal lidah jatuh keblakan menutpi tenggorokan
- stridor = suaranya Mengik seperti wheezing seperti asma namun perbedaan nya stridor terdengar mengik ketika inspiras pernafasani (menghirup 02) . ini dikarenakan Obstruksi Anatomis seperti edema pada laring (luka bakar) dan Fraktur Laring
Setelah teman mengetahui ciri - ciri sumbatan maka kita dapat membedakan cara penanganannya :
1. Obstruksi Total ataupun Parsial ( Baso, koin, kelereng dll )
- Lakukan Manuver heimlich ( pasien sadar bisa berdiri )
Caranya : lakukan posisi seperti di gambar Berikan hentakan mendadak pada ulu hati (sub dia fragma - abdomen)
- Lakukan Abdominal Thrust ( pasien tidak sadar )
Caranya : lakukan posisi seperti di gambar Berikan hentakan mendadak pada ulu hati (sub dia fragma - abdomen)
2. Obstruksi berupa Cairan (gurgling)
- Miringkan kepala pasien / Miring Mantap ( tidak ada alat dan pasien sadar )
- Lakukan Suction ( pasien tidak sadar dan alatnya ada )
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDMdIskg9t5UKCaRfpuhj9rjmJXBgt6TqeBSVRFZx2TQASLAsENZ6gVBhOxkNDei-9un1lHSXPhpegPr8Hv8WE9GEhx8OwZUcZJSQrwGFteoziQcfqqzUlVgjr0Gy8Ulx3RLtFYSDOlGM/s1600/suction.jpg)
3. Obstruksi Pangkal Lidah Menutupi tenggorokan ( Snoring )
- Posisi Head Tilt Chin Lift ( Non cedera cervikal )
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRLDMCHdHD4WVEXByoGxWJ1BhyTC85XNT1Qa2A3aUux3l8l7aokr3-k7pA1zf2aqk3Yt4IcCIEpaij9CcVorCnU48Fs32j2035AKlLBbTN40QCOsDouvV7uuEW_Ovhme8Juid2Ypsr9AA/s320/head+tilt.jpg)
Caranya : letakan satu telapak tangan di dahi dan di dagu pasien dan angkat dagu ke atas sambil menekan kepala ke bawah sehingga kepala menjadi tengadah
Ingat : jangan lakukan posisi ini bila pasien terdapat cedera leher
- Posisi Jaw thrust ( Terdapat Cedera Cervikal )
Caranya : angkat angulus mandibulus ke atas
Ingat : jangan lakukan jaw thrust bila ada cairan karena akan menimbulkan aspirasi pada klien
- Pasang Oro Faringeal atau Naso faringeal
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPG3piJs0SWvFF3kC_rs-54nrziv8p54FLVAmSvh_pwHzEjQIGx2BaPhSrutMY_azmK01Aa2HrIa57D7bkIN73d_eqON01MTViU5VyT1nCbAq7RF2WAkFMn5HyaXVRBf3PUXF4vBOXN5U/s1600/ORO+FARINGELA.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh95YvRsnc-gPffEqmVrQgR_w6Ricp5wYd9H4KyToRfPb4a7RdxGp0MV85bgUXIvPE4utb6QOTwwlzAWzUtzOfBTAQwoL50TKzahOjAyteOoxYi5V0N80EX9SHPp0wZasM2ddTmWmyrAHk/s320/NASO+FARINGEAL.jpg)
4. Obstruksi anatomis (snoring)
- intubasi Naso / Oro Tracheal
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMt4iDz8CurFREogrK_1xmIYCz0RajT9W2imfI45pi_JNZaFky-Js126gJbRxSWc3Zbd9pmudy0a4nkTI3Jk8K1r8b46PQzQPNT9h_tN9AFp0JpE9iswlCaECfXUPVdSKiBE2ltOwELP8/s1600/ORO+TRACHEAL.jpg)
- Kriko tiroidoktomi (tidak berhasil intubasi trachea)
caranya : dengan menusukan jarum besar/needle pada bagian membran kriko tiroid yang nantinya di hubungkan dengan ambu bag
Read More → Airway Management ( Jalan Nafas )
sebelum saya menjelaskan manajemen jalan nafas saya akan sedikit review terlebih dahulu tentang anatomi jalan nafas :
Saluran Pernafasan Atas : Hidung - Faring - Laring - Trachea
Saluran pernafasan bawah : Bronkus - Bronkiolus - Alveoli - Paru -paru
Yang harus diingat bahwa saluran pernafasan atau jalan nafas itu mulai dari
Saluran Hidung - Faring - Laring - Trachea - Bronkus
jalan nafas tersebut tidak boleh tersumbat oleh apapun karena itu adalah jalan satu-satunya Oksigen ( 02 ) bisa masuk ke paru - paru untuk melakukan pertukaran gas .
Sumbatan di bagi 2 berdasarkan luasnya :
- Sumbatan Parsial = Sumbatan jalan nafas yang masih ada celah (belum mentupi semua saluran) terdengar suara mengik
- Sumbatan Total = Sumbatan yang sudah menutupi saluran jalan nafas . tandanya tidak ada hembusan nafas tidak dan terdengar sura nafas
ini terjadi bila tersumbat oleh makanan atau benda seperti baso , kelereng uang dll
Sumbatan di bagi 3 berdasarkan suaranya :
- Gurgling = suara seperti kumur - kumur , adanya cairan seperti darah atau air ludah
- Snoring = suara ngorok adanya sumbatan , biasanya pangkal lidah jatuh keblakan menutpi tenggorokan
- stridor = suaranya Mengik seperti wheezing seperti asma namun perbedaan nya stridor terdengar mengik ketika inspiras pernafasani (menghirup 02) . ini dikarenakan Obstruksi Anatomis seperti edema pada laring (luka bakar) dan Fraktur Laring
Setelah teman mengetahui ciri - ciri sumbatan maka kita dapat membedakan cara penanganannya :
1. Obstruksi Total ataupun Parsial ( Baso, koin, kelereng dll )
- Lakukan Manuver heimlich ( pasien sadar bisa berdiri )
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUEs6dYoEKZbQLn2dFDT6wu65h4TuMc0B5KZzPtLalR2s99piNKpQ7JVMnql5jMuSAgs5pYGaBH8ACZWfUHY8DCXUiIrQ1w11tlfW6n52-F1XpvV0oKNc_pf8WI02QkMPSNlWYSJsnK_g/s200/manuver+heimlich.png)
Caranya : lakukan posisi seperti di gambar Berikan hentakan mendadak pada ulu hati (sub dia fragma - abdomen)
- Lakukan Abdominal Thrust ( pasien tidak sadar )
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlfszvXCyDbRnf_jcNzomifBG8srWpIgXNsg8cxQrQkqJgbQ4ftBr_CG3lp8-FSoPZTc3cNrDIvpqonkAiKShAeP7AQfMzxX-A4cNsxTVfbL9ohyphenhyphenjB46ybcXmpAo7zl49rFoBCfxN6aik/s320/abominal+thurst.gif)
Caranya : lakukan posisi seperti di gambar Berikan hentakan mendadak pada ulu hati (sub dia fragma - abdomen)
2. Obstruksi berupa Cairan (gurgling)
- Miringkan kepala pasien / Miring Mantap ( tidak ada alat dan pasien sadar )
- Lakukan Suction ( pasien tidak sadar dan alatnya ada )
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDMdIskg9t5UKCaRfpuhj9rjmJXBgt6TqeBSVRFZx2TQASLAsENZ6gVBhOxkNDei-9un1lHSXPhpegPr8Hv8WE9GEhx8OwZUcZJSQrwGFteoziQcfqqzUlVgjr0Gy8Ulx3RLtFYSDOlGM/s1600/suction.jpg)
3. Obstruksi Pangkal Lidah Menutupi tenggorokan ( Snoring )
- Posisi Head Tilt Chin Lift ( Non cedera cervikal )
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRLDMCHdHD4WVEXByoGxWJ1BhyTC85XNT1Qa2A3aUux3l8l7aokr3-k7pA1zf2aqk3Yt4IcCIEpaij9CcVorCnU48Fs32j2035AKlLBbTN40QCOsDouvV7uuEW_Ovhme8Juid2Ypsr9AA/s320/head+tilt.jpg)
Caranya : letakan satu telapak tangan di dahi dan di dagu pasien dan angkat dagu ke atas sambil menekan kepala ke bawah sehingga kepala menjadi tengadah
Ingat : jangan lakukan posisi ini bila pasien terdapat cedera leher
- Posisi Jaw thrust ( Terdapat Cedera Cervikal )
Caranya : angkat angulus mandibulus ke atas
Ingat : jangan lakukan jaw thrust bila ada cairan karena akan menimbulkan aspirasi pada klien
- Pasang Oro Faringeal atau Naso faringeal
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPG3piJs0SWvFF3kC_rs-54nrziv8p54FLVAmSvh_pwHzEjQIGx2BaPhSrutMY_azmK01Aa2HrIa57D7bkIN73d_eqON01MTViU5VyT1nCbAq7RF2WAkFMn5HyaXVRBf3PUXF4vBOXN5U/s1600/ORO+FARINGELA.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh95YvRsnc-gPffEqmVrQgR_w6Ricp5wYd9H4KyToRfPb4a7RdxGp0MV85bgUXIvPE4utb6QOTwwlzAWzUtzOfBTAQwoL50TKzahOjAyteOoxYi5V0N80EX9SHPp0wZasM2ddTmWmyrAHk/s320/NASO+FARINGEAL.jpg)
4. Obstruksi anatomis (snoring)
- intubasi Naso / Oro Tracheal
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMt4iDz8CurFREogrK_1xmIYCz0RajT9W2imfI45pi_JNZaFky-Js126gJbRxSWc3Zbd9pmudy0a4nkTI3Jk8K1r8b46PQzQPNT9h_tN9AFp0JpE9iswlCaECfXUPVdSKiBE2ltOwELP8/s1600/ORO+TRACHEAL.jpg)
- Kriko tiroidoktomi (tidak berhasil intubasi trachea)
caranya : dengan menusukan jarum besar/needle pada bagian membran kriko tiroid yang nantinya di hubungkan dengan ambu bag